Tuesday, March 29, 2016

Penyakit Jantung VS Serangan Asam Lambung


Heart Attack, Heart Burn, dan Pertolongan Pertamanya

Sekitar 10 hari yang lalu, saya (penulis) harus masuk Rumah Sakit di daerah Tangerang, karena terkena Demam Berdarah. Sebelumnya, saya mengunjungi sebuah institusi pemerintah untuk mengevaluasi dan memberi masukan terhadap kurikulum pengajaran bahasa asing yang dipergunakan di sana, dan sepertinya saya digigit nyamuk di sana. Selama dirawat di RS, saya melewatkan 2 hari pertama di kelas III, lalu selanjutnya dipindah di kelas II karena kamarnya [akhirnya] dapat tersedia. Ada beberapa hal menarik selama saya dirawat, yaitu ada beberapa pasien yang mengalami gejala / keluhan nyeri dada seperti penyakit jantung, tetapi tidak 'direspons' oleh staf perawat maupun okter di sana. Saya mengerti bahwa, apa yang mereka (pasien lain) keluhkan pada saat itu bukanlah penyakit jantung, walaupun para pasien tersebut yakin / beranggapan bahwa mereka sedang terserang penyakit jantung. Akan tetapi, sangat disayangkan juga bahwa staf medis yang berada di situ tidak memberikan informasi yang memadai dan bisa diterima. Tentunya, setiap pasien seharusnya berhak menerima penjelasan atas apa yang sedang terjadi pada dirinya (penyakit apa yang diderita dan seberapa parah) dan tindakan medis apa yang telah / akan dilakukan. Sayangnya, hal ini masih belum berjalan dengan benar. Ataukah ini nasib dari pasien kelas III, barangkali? Semoga pelayanan kesehatan di Indonesia bisa membaik ke depannya. Btw, saya beruntung karena selalu membayar BPJS secara rutin (walau hanya sesekali di Indonesia), sehingga semua (100%) pengeluaran saya selama berobat ditanggung oleh Pemerintah, sehingga saya tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun alias gratis.....  Sementara di Jepun, asuransi saya menanggung 70 ~ 90% dari total pengeluaran (tergantung Rumah Sakitnya).
 

Nah, sekarang kita masuk ke pertanyaan yang mengganggu benak tadi. Benarkah pasien yang dirawat bersama saya tidak mengalami penyakit jantung? Lalu, bagaimanakah membedakan antara 'serangan jantung' yang terjadi memang karena jantung dengan yang disebabkan karena asam lambung? Apakah ada perbedaan dalam pertolongan pertamanya? Lalu, apakah ada cara pencegahannya? Saya akan berusaha untuk mengulas semuanya di sini. Semoga berguna bagi para penderita GERD.


Keluhan / Sensasi
Pada penderita GERD, sensasi 'serangan jantung' ini dapat dimanifestasikan sebagai berikut :
- rasa seperti kesemutan di dada
- denyut jantung yang dirasa seolah-olah cepat
- kesulitan bernafas
- seluruh atau sebagian rongga dada akan terasa nyeri seperti terbakar
- biasanya terjadi sendawa
- mulut yang mungkin berasa pahit akibat asam lambung / empedu yang naik
- rasa sakit pada dada tidak berkurang, malahan akan semakin bertambah jika kita berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala
- rasa sakit di dada dapat bertahan selama berjam-jam

Sedangkan pada penderita penyakit jantung, ada beberapa gejala yang dapat termanifestasi :
- dada terasa sesak dan berat
- timbulnya ilusi di mana ruangan sekitar menjadi berputar dan / atau menjadi mengecil
- rasa sakit di leher, lengan kiri dan rahang ; pada salah satu atau kedua bahu
- denyut jantung berasa cepat atau menjadi tidak teratur
- timbulnya keringat dalam jumlah yang berlebihan
- suhu tubuh yang menurun, terkadang diiringi dengan rasa menggigil
- rasa sakit menjadi berkurang jika berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala
- rasa sakit di dada bertahan selama 5 ~ 15 menit lalu perlahan akan berkurang

Daftar di atas adalah perbedaan antara gejala penyakit jantung dengan GERD, yang dapat saya recall kembali. Saya ingat bahwa saya pernah menanyakan hal ini kepada teman saya, yang juga seorang dokter di bagian neurologi pada Nagoya Medical University.


kenali tanda dan gejalanya, baru lakukan langkah
pertolongan pertama yang tepat dan sesuai

Mengapa Penderita GERD Merasakan Nyeri Dada?
Nah, menurut teman saya ini, fungsi neurologi (fungsi saraf) pada daerah sekitar rongga dada tidak berfungsi sebaik bagian tubuh lainnya. Jika sebuah jari tangan kita dipukul dengan palu, kita akan dapat mengatakan jari manakah yang terpukul. Demikian pula halnya dengan jari kaki kita. Tetapi, tidak demikian halnya dengan rongga dada kita. Jika kita menderita sakit pada jantung, paru-paru, pankreas, atau kerongkongan, maka saraf kita akan mengirimkan pesan ke otak bahwa sumber rasa sakit itu [seolah-olah] berasal dari rongga dada. Sehingga, hal ini akan sulit untuk diinterpretasi dengan jelas bagi penderitanya, dan bahkan dalam proses diagnosa hal ini cukup menyulitkan. Seringkali, rasa nyeri di dada ini akan dianggap sebagai tanda penyakit jantung, padahal bukan.

Pada penderita GERD, 'kelebihan asam lambung' (suatu saat akan saya jelaskan mengenai apa itu 'kelebihan asam lambung') akan menciptakan tekanan pada perut (lambung), yang menyebabkan asam lambung naik melalui kerongkongan. Karena kerongkongan kita tidak didesain untuk menahan asam lambung, maka kerongkongan kita akan 'terkikis' dan mengirimkan 'pesan' ke otak. Telah disebutkan sebelumnya, bahwa oleh karena pesan yang dikirim ini 'tidak sempurna', maka otak menangkap bahwa rongga dada kitalah yang sedang mengalami masalah, sehingga timbullah ketakutan bahwa kita sedang mengalami penyakit jantung. Padahal, masalah sebenarnya berasal dari 'kelebihan asam lambung'. Dan karena gejala ini dimanifestasikan dalam bentuk dada yang serasa terbakar, maka gejala ini disebut juga sebagai heartburn. Begitulah penjelasannya dari pendekatan neurologis.


Bagaimana Cara Pertolongan Pertamanya?
Untuk kasus GERD (heartburn), pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah dengan cara memberikan air dingin atau air sejuk dengan obat-obatan golongan antacid seperti M☆LANTA atau PR☆MAG. Obat-obatan antacid yang cair akan bekerja dengan lebih baik, lebih cepat, dan efektif untuk mengikat asam lambung daripada antacid berbentuk padat (tablet, puyer, dll.). Sedangkan air dingin / air sejuk bertujuan untuk menurunkan keaktifan dan laju produksi asam lambung.

Berlawanan dengan GERD, penderita dengan keluhan / gejala jantung harus diberikan pertolongan pertama dengan cara diberikan air hangat / suam-suam kuku, dan obat yang dapat membantu peredaran darah seperti ASPIRIN. Penderita jantung harus ditangani secara baik dan cepat, agar tidak berkembang menjadi stroke.


Angina Pectoris dan TIA
Angina pectoris adalah suatu keadaan di mana suplai darah ke jantung menjadi tidak memadai, dan jantung mulai mengirimkan sinyal ke otak bahwa suplai darah (Oksigen) ke jantung menjadi tidak mencukupi. Sinyal yang dikirimkan ini berupa rasa sakit yang tajam di rongga dada, dan dapat menjalar ke lengan, punggung, dan leher. Gejala ini mirip dengan gejala penyakit jantung, dan jika dibiarkan / diabaikan maka otot-otot sel jantung akan mati karena kekurangan Oksigen, dan pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung (myocardial infarction).

Sedangkan TIA (Transient Ischemic Attack) adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh kerusakan minor pada sel otak ataupun sel saraf yang terjadi karena berkurangnya pasokan Oksigen ke otak. TIA memiliki sifat reversible, yaitu dapat dipulihkan / disembuhkan dengan cara penanganan yang cepat terhadap berkurangnya suplai darah ke otak. Seringkali, penanganan terhadap pasien jantung yang terlambat ini menyebabkan TIA menjadi berkembang, sehingga kerusakan neurologis pada otak menjadi tidak bisa diperbaiki. Keadaan kerusakan otak yang [nyaris] tak bisa diperbaiki ini dinamakan stroke. Tetapi, ada kasus langka di mana dedikasi, ketabahan, dan ketekunan dalam merawat dapat menyembuhkan seorang penderita stroke. Untuk beritanya dapat dilihat di sini.
 

Lain-Lain
Bagi mereka yang bermasalah dengan kesehatan terutama lambungnya, atau hanya ingin tau lebih lanjut / berkonsultasi mengenai masalah asam lambung, bagi yang berdomisili di daerah BSD (Bumi Serpong Damai), dapat berkunjung ke klinik berikut:

Klinik dr. Popy Istianti (menerima BPJS)
Ruko Nusa Loka Blok QD No 7 (dekat Jl. Yapen)
Ciater, Tangerang Selatan

Dokternya masih muda, tetapi hebat dan berpengalaman. Teman main penulis sejak kecil.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Semoga dapat memberikan wawasan dan informasi kepada sesama.


P.S.:
Jika anda ingin berkomentar, anda dipersilahkan untuk mengomentari artikel ini, dengan berpedoman pada etika dan kesopanan. Ingat, komentar anda menunjukkan karakter dan IQ anda. Jika ingin men-share artikel ini, silahkan melakukannya (saya akan senang sekali). Jika ingin mengutip sebagian dari artikel ini, anda juga dipersilahkan melakukannya. Tetapi, harap dituliskan sumbernya. Dibutuhkan waktu cukup lama untuk menulis artikel ini, jadi hargailah hasil dan hak intelektual milik orang lain. Terima kasih telah mengunjungi blog ini.
 

2 comments:

  1. Setiap penyakit pasti ada obat nya...
    Saya siap membantu proses kesembuhan anda dari penyakit yg anda drita selama ini...untuk konsultasi cara penyembuhan hub saya di 085361675232 NO SMS
    BBM : 7CB2B113.

    ReplyDelete