Tuesday, March 29, 2016

Penyakit Jantung VS Serangan Asam Lambung


Heart Attack, Heart Burn, dan Pertolongan Pertamanya

Sekitar 10 hari yang lalu, saya (penulis) harus masuk Rumah Sakit di daerah Tangerang, karena terkena Demam Berdarah. Sebelumnya, saya mengunjungi sebuah institusi pemerintah untuk mengevaluasi dan memberi masukan terhadap kurikulum pengajaran bahasa asing yang dipergunakan di sana, dan sepertinya saya digigit nyamuk di sana. Selama dirawat di RS, saya melewatkan 2 hari pertama di kelas III, lalu selanjutnya dipindah di kelas II karena kamarnya [akhirnya] dapat tersedia. Ada beberapa hal menarik selama saya dirawat, yaitu ada beberapa pasien yang mengalami gejala / keluhan nyeri dada seperti penyakit jantung, tetapi tidak 'direspons' oleh staf perawat maupun okter di sana. Saya mengerti bahwa, apa yang mereka (pasien lain) keluhkan pada saat itu bukanlah penyakit jantung, walaupun para pasien tersebut yakin / beranggapan bahwa mereka sedang terserang penyakit jantung. Akan tetapi, sangat disayangkan juga bahwa staf medis yang berada di situ tidak memberikan informasi yang memadai dan bisa diterima. Tentunya, setiap pasien seharusnya berhak menerima penjelasan atas apa yang sedang terjadi pada dirinya (penyakit apa yang diderita dan seberapa parah) dan tindakan medis apa yang telah / akan dilakukan. Sayangnya, hal ini masih belum berjalan dengan benar. Ataukah ini nasib dari pasien kelas III, barangkali? Semoga pelayanan kesehatan di Indonesia bisa membaik ke depannya. Btw, saya beruntung karena selalu membayar BPJS secara rutin (walau hanya sesekali di Indonesia), sehingga semua (100%) pengeluaran saya selama berobat ditanggung oleh Pemerintah, sehingga saya tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun alias gratis.....  Sementara di Jepun, asuransi saya menanggung 70 ~ 90% dari total pengeluaran (tergantung Rumah Sakitnya).
 

Nah, sekarang kita masuk ke pertanyaan yang mengganggu benak tadi. Benarkah pasien yang dirawat bersama saya tidak mengalami penyakit jantung? Lalu, bagaimanakah membedakan antara 'serangan jantung' yang terjadi memang karena jantung dengan yang disebabkan karena asam lambung? Apakah ada perbedaan dalam pertolongan pertamanya? Lalu, apakah ada cara pencegahannya? Saya akan berusaha untuk mengulas semuanya di sini. Semoga berguna bagi para penderita GERD.


Keluhan / Sensasi
Pada penderita GERD, sensasi 'serangan jantung' ini dapat dimanifestasikan sebagai berikut :
- rasa seperti kesemutan di dada
- denyut jantung yang dirasa seolah-olah cepat
- kesulitan bernafas
- seluruh atau sebagian rongga dada akan terasa nyeri seperti terbakar
- biasanya terjadi sendawa
- mulut yang mungkin berasa pahit akibat asam lambung / empedu yang naik
- rasa sakit pada dada tidak berkurang, malahan akan semakin bertambah jika kita berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala
- rasa sakit di dada dapat bertahan selama berjam-jam

Sedangkan pada penderita penyakit jantung, ada beberapa gejala yang dapat termanifestasi :
- dada terasa sesak dan berat
- timbulnya ilusi di mana ruangan sekitar menjadi berputar dan / atau menjadi mengecil
- rasa sakit di leher, lengan kiri dan rahang ; pada salah satu atau kedua bahu
- denyut jantung berasa cepat atau menjadi tidak teratur
- timbulnya keringat dalam jumlah yang berlebihan
- suhu tubuh yang menurun, terkadang diiringi dengan rasa menggigil
- rasa sakit menjadi berkurang jika berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala
- rasa sakit di dada bertahan selama 5 ~ 15 menit lalu perlahan akan berkurang

Daftar di atas adalah perbedaan antara gejala penyakit jantung dengan GERD, yang dapat saya recall kembali. Saya ingat bahwa saya pernah menanyakan hal ini kepada teman saya, yang juga seorang dokter di bagian neurologi pada Nagoya Medical University.


kenali tanda dan gejalanya, baru lakukan langkah
pertolongan pertama yang tepat dan sesuai

Mengapa Penderita GERD Merasakan Nyeri Dada?
Nah, menurut teman saya ini, fungsi neurologi (fungsi saraf) pada daerah sekitar rongga dada tidak berfungsi sebaik bagian tubuh lainnya. Jika sebuah jari tangan kita dipukul dengan palu, kita akan dapat mengatakan jari manakah yang terpukul. Demikian pula halnya dengan jari kaki kita. Tetapi, tidak demikian halnya dengan rongga dada kita. Jika kita menderita sakit pada jantung, paru-paru, pankreas, atau kerongkongan, maka saraf kita akan mengirimkan pesan ke otak bahwa sumber rasa sakit itu [seolah-olah] berasal dari rongga dada. Sehingga, hal ini akan sulit untuk diinterpretasi dengan jelas bagi penderitanya, dan bahkan dalam proses diagnosa hal ini cukup menyulitkan. Seringkali, rasa nyeri di dada ini akan dianggap sebagai tanda penyakit jantung, padahal bukan.

Pada penderita GERD, 'kelebihan asam lambung' (suatu saat akan saya jelaskan mengenai apa itu 'kelebihan asam lambung') akan menciptakan tekanan pada perut (lambung), yang menyebabkan asam lambung naik melalui kerongkongan. Karena kerongkongan kita tidak didesain untuk menahan asam lambung, maka kerongkongan kita akan 'terkikis' dan mengirimkan 'pesan' ke otak. Telah disebutkan sebelumnya, bahwa oleh karena pesan yang dikirim ini 'tidak sempurna', maka otak menangkap bahwa rongga dada kitalah yang sedang mengalami masalah, sehingga timbullah ketakutan bahwa kita sedang mengalami penyakit jantung. Padahal, masalah sebenarnya berasal dari 'kelebihan asam lambung'. Dan karena gejala ini dimanifestasikan dalam bentuk dada yang serasa terbakar, maka gejala ini disebut juga sebagai heartburn. Begitulah penjelasannya dari pendekatan neurologis.


Bagaimana Cara Pertolongan Pertamanya?
Untuk kasus GERD (heartburn), pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah dengan cara memberikan air dingin atau air sejuk dengan obat-obatan golongan antacid seperti M☆LANTA atau PR☆MAG. Obat-obatan antacid yang cair akan bekerja dengan lebih baik, lebih cepat, dan efektif untuk mengikat asam lambung daripada antacid berbentuk padat (tablet, puyer, dll.). Sedangkan air dingin / air sejuk bertujuan untuk menurunkan keaktifan dan laju produksi asam lambung.

Berlawanan dengan GERD, penderita dengan keluhan / gejala jantung harus diberikan pertolongan pertama dengan cara diberikan air hangat / suam-suam kuku, dan obat yang dapat membantu peredaran darah seperti ASPIRIN. Penderita jantung harus ditangani secara baik dan cepat, agar tidak berkembang menjadi stroke.


Angina Pectoris dan TIA
Angina pectoris adalah suatu keadaan di mana suplai darah ke jantung menjadi tidak memadai, dan jantung mulai mengirimkan sinyal ke otak bahwa suplai darah (Oksigen) ke jantung menjadi tidak mencukupi. Sinyal yang dikirimkan ini berupa rasa sakit yang tajam di rongga dada, dan dapat menjalar ke lengan, punggung, dan leher. Gejala ini mirip dengan gejala penyakit jantung, dan jika dibiarkan / diabaikan maka otot-otot sel jantung akan mati karena kekurangan Oksigen, dan pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung (myocardial infarction).

Sedangkan TIA (Transient Ischemic Attack) adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh kerusakan minor pada sel otak ataupun sel saraf yang terjadi karena berkurangnya pasokan Oksigen ke otak. TIA memiliki sifat reversible, yaitu dapat dipulihkan / disembuhkan dengan cara penanganan yang cepat terhadap berkurangnya suplai darah ke otak. Seringkali, penanganan terhadap pasien jantung yang terlambat ini menyebabkan TIA menjadi berkembang, sehingga kerusakan neurologis pada otak menjadi tidak bisa diperbaiki. Keadaan kerusakan otak yang [nyaris] tak bisa diperbaiki ini dinamakan stroke. Tetapi, ada kasus langka di mana dedikasi, ketabahan, dan ketekunan dalam merawat dapat menyembuhkan seorang penderita stroke. Untuk beritanya dapat dilihat di sini.
 

Lain-Lain
Bagi mereka yang bermasalah dengan kesehatan terutama lambungnya, atau hanya ingin tau lebih lanjut / berkonsultasi mengenai masalah asam lambung, bagi yang berdomisili di daerah BSD (Bumi Serpong Damai), dapat berkunjung ke klinik berikut:

Klinik dr. Popy Istianti (menerima BPJS)
Ruko Nusa Loka Blok QD No 7 (dekat Jl. Yapen)
Ciater, Tangerang Selatan

Dokternya masih muda, tetapi hebat dan berpengalaman. Teman main penulis sejak kecil.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Semoga dapat memberikan wawasan dan informasi kepada sesama.


P.S.:
Jika anda ingin berkomentar, anda dipersilahkan untuk mengomentari artikel ini, dengan berpedoman pada etika dan kesopanan. Ingat, komentar anda menunjukkan karakter dan IQ anda. Jika ingin men-share artikel ini, silahkan melakukannya (saya akan senang sekali). Jika ingin mengutip sebagian dari artikel ini, anda juga dipersilahkan melakukannya. Tetapi, harap dituliskan sumbernya. Dibutuhkan waktu cukup lama untuk menulis artikel ini, jadi hargailah hasil dan hak intelektual milik orang lain. Terima kasih telah mengunjungi blog ini.
 

Thursday, March 17, 2016

Free Talk


[English version is available below]

Dear readers, salam sotoy dari Pendekar Sotoy. Terima kasih karena telah berkenan mengunjungi blog saya, baik untuk pengunjung baru maupun pengunjung berkala. Berkat anda, para pembaca setia, sejak Februari 2016 rating blog Pendekar Sotoy kini telah menduduki peringkat teratas untuk kata kunci blog pendekar dan pendekar sotoy pada mesin pencari Google. Sejak posting 'serius' saya yang pertama di bulan Desember 2015 lalu (sebenarnya posting trial pertama saya adalah di bulan April 2015), jumlah pengunjung blog ini bertambah secara perlahan namun pasti. Sampai dengan saat artikel ini ditulis, tercatat ada lebih dari 1,600 visitor telah berkunjung ke blog ini dalam 3 bulan. Ada sedikit perbedaan antara jumlah pengunjung pada counter dengan pada sistem yang dikarenakan banyaknya pengunjung yang mengakses blog ini melalui ponsel-nya, tetapi menurut saya itu bukan masalah besar. Memang, pengunjung blog saya ini masih kalah jauh jika dibandingkan blog-blog lainnya, tetapi tujuan saya membuat blog ini BUKAN untuk mencari pengunjung (walau kalau gag ada yang 'datang berkunjung', ya sedih juga sih....), tetapi untuk memberikan informasi, atau paling tidak untuk menuliskan apa yang saya ingat dan ketahui sebelum saya menjadi pikun.... @_+'
Kalau niatnya cuman cari pengunjung sih, saya bisa aja bikin blog cerita khusus dewasa misalnya, tapi buat apa, 'toh tidak ada manfaatnya.


Sebagian besar artikel di blog saya ini merupakan artikel aseli bikinan saya, loh..... kecuali jika disebut khusus. Memang ada beberapa artikel yang merupakan terjemahan, dan jika begitu, maka sumber aslinya akan ditulis. Saya ingin agar artikel yang ditulis di blog saya benar-benar informatif bagi pembacanya, walau memang kadang-kadang dapat juga memusingkan. Artikel ini ditulis dengan gaya saya yang 'serius tapi santai'. Selain informatif, saya juga ingin agar artikel-artikel yang saya tulis juga dapat berguna. Karena itu, saya memilih untuk memfokuskan blog ini di bidang kesehatan, walaupun akan ada postingan di bidang lainnya, seperti IPTEK, seputar Jepun, pendidikan, dan mungkin bahkan politik. Dengan perkembangan teknologi, walaupun blog ini ditulis dalam bahasa Indonesia, tetapi ternyata ada juga pembaca setia dari berbagai negara, seperti dari Amrik bahkan Arab. Karena blog ini bukanlah jiplakan dari blog lain, karena kesibukan kerja saya, belum lagi sibuk mengurusi satu anak dan kedua istri (ahahahaha, just joking), maka saya tidak bisa meng-update blog ini terlalu sering. Tetapi saya akan usahakan untuk menulis 2 postingan dalam sebulan. Semoga dalam waktu 2 tahun, saya bisa membagikan informasi seputar kesehatan, khususnya mengenai GERD atau bahkan mengenai autoimmunity disorder. Doakan saya ya.... So, terima kasih atas dukungannya semua, dan terima kasih karena sudah mau membaca FREE TALK ini... Salam sotoy.... :p


[English version]

Dear readers,
Thank you for visiting my blog. Because of you, dear readers, now my blog -- Pendekar Sotoy -- has placed the first 'rank' at the Google search engine. Thanks to the improvement of technology, including document translation on the Internet, an article written in a certain language can be translated into the desired language almost immediately. I observe that the visitors of my blog are also 'coming' from various countries like USA to Arab Emirates. This is so surprising but in the other hand makes me happy, because what I wrote / will write here is also read by people from other countries (by the help of translation software). Well, the reason I write the articles in Indonesian language is because I want to share my ideas and knowledge to people in my country (of course) first, where only few of them can speak (and read) in English. While there are so many articles written in English, actually articles from [nearly] all topics can easily be found, but it's not the case for Indonesian language, where reliable articles are quite hard to find. All articles written here are originals, means that all are written by me myself. Indeed, some articles are translated from other languages, and if it is the case, the original article (link) will be given. I will focus this blog on health issues, because I want the articles written here to NOT only give information to the readers, but I hope it can also be useful (I hope, this blog can give a benefit for the readers). Well, maybe if I get bored, sometimes I may write articles from other topics, such as about Japan, or about education, or science & technology.... or even politics, maybe.....?? Depends on my mood..... :p
While I think it is difficult to write an article in English (not because I cannot write it, but because my target audience is people from my own country who can't read English article), it will be an honor if you still want to follow my blog.... [thanks to translation software....] Although the results may not too accurate, but it is still useful. Well, once again, thank you for reading this and have a good day..... へへ

Friday, March 4, 2016

30 Fakta Unik Seputar Jepang (Part II)

kategori: seputar Jepun

Dear readers, terima kasih atas kesediaannya untuk mampir ke blog ini. Terima kasih karena telah berkenan menunggu selama lebih dari satu bulan, sampai artikel ini dapat di-publish. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel bagian pertama, yang memaparkan berbagai fakta unik yang saya temui di Jepang. Bagi yang belum membaca bagian pertama, saya sarankan untuk membacanya terlebih dahulu di sini. Tentu saja tidak semuanya bisa  saya tuliskan di sini, mengingat keterbatasan waktu dan memori (daya ingat) saya. Tanpa basa-basi lebih jauh lagi, berikut ceritanya. 

16. Pernikahan yang Tidak Biasa
Bagi yang suka membaca manga atau menonton animé dengan génré YURI atau YAOI, jangan berpikir bahwa pernikahan sesama jenis di Jepang adalah sesuatu yang mudah dan legal (sah menurut hukum). Walaupun pasangan sesama jenis (dan pasangan normal) dapat tinggal bersama di sebuah rumah, tetapi pasangan sejenis tidak akan dapat melangsungkan pernikahan dengan mudah. Di Jepang, sejak tahun 2015, pernikahan sejenis hanya dapat didaftarkan di 2 daerah, yaitu pada distrik Shibuya dan distrik Sétagaya, keduanya berada di Tokyo. Mulai April 2016, kota Iga yang terletak di Propinsi Mié akan menyusul sebagai wilayah ketiga di Jepang yang [akan] mengakui pernikahan sesama jenis secara hukum.

Faktanya, jumlah 'pernikahan aneh' yang terjadi di Jepang mungkin lebih banyak jika dibandingkan dengan pernikahan sesama jenis tadi. Hal ini disebabkan karena begitu seseorang memasuki dunia kerja, tuntutan pekerjaan di Jepang akan sangat tinggi. Seringkali, seorang pekerja di Jepang (termasuk saya) akan dituntut untuk bekerja sampai larut malam, bahkan bisa juga dipaksa masuk pada hari Sabtu dan / atau Minggu. Akibatnya jelas, hal ini akan berakibat pada rusaknya tatanan kehidupan bersosial. Sehingga, banyak hubungan yang kandas dan akhirnya tidak dapat berujung pada pernikahan. Tetapi, walaupun ada segelintir orang yang tidak bisa menikah secara 'wajar' bukan berarti mereka harus mengubur impian mereka untuk menikah. Sebagian orang Jepang tetap dapat 'menikah', hanya saja dengan cara yang tidak biasa. Hal yang menarik di sini adalah, cara menikah perempuan dan laki-laki di Jepang bisa sangat berbeda, walaupun sama anehnya. Berikut ulasannya.


[A.] Solo Wedding

Solo Wedding yang dibahas di sini sama sekali gag ada hubungannya dengan prosesi pernikahan yang dilangsungkan di Solo, melainkan acara pernikahan yang dilangsungkan tanpa kehadiran pasangan. Bukan karena sakit atau kecelakaan, tetapi karena pengantin pria-nya memang tidak ada. Di Jepang, paket Solo Wedding atau dikenal juga dengan nama 'soro kong' (ソロ婚) ini mulai terkenal sejak tahun 2012an dan diminati terutama oleh para wanita mapan di Jepang. Inti dari paket Solo Wedding ini adalah mengenakan gaun pengantin terus difoto. Tetapi, item (jenis layanan) yang diterima oleh sang pengantin dapat di-costumize sesuai keinginan dan kondisi keuangan. Item yang dapat dipilih mencakup perawatan tubuh (spa, pijat, luluran, facial, cream bath, manicure, pedicure, hair styling, dll.), paket wisata, foto pada berbagai lokasi (termasuk gereja dan / atau kuil, tempat wisata, dll.), bahkan 'pengantin pria' sampai resepsi pun bisa saja disediakan tergantung permintaan. Harga paket Solo Wedding ini sangat bervariasi, mulai dari JP¥ 300,000 (Rp 35.1 juta) sampai JP¥ 1,000,000 (Rp 117 juta), dengan kurs Rp 117 / JP¥.

sebuah iklan Solo Wedding di situs Jepang
Kekurangan dari Solo Wedding ini sudah jelas, karena pasangannya tidak ada, maka tidak dapat didaftarkan ke catatan sipil setempat, alias tidak diakui pemerintah. Kelebihannya? Bisa dilakukan berkali-kali..... kalau mau....  

tanpa pengantin pria pun tetap bisa menikah, koq...

[B.] Menikah dengan 'Makhluk dari Dunia Lain' 
Eits, jangan salah sangka dulu...!! Yang dimaksud menikah dengan makhluk dari dunia lain di sini bukanlah ritual menikah dengan makhluk gaib sebagaimana yang bisa ditemukan di Indonesia ; melainkan menikah dengan karakter dari dunia maya (animé / manga / game).... gitu loh....!! Berbeda dengan bagian [A.] di atas, untuk yang ini biasanya 'pelakunya' kebanyakan berasal dari kaum adam alias kaum pria. Btw, saya sih, suka sama karakter Takahashi Ritsuko sama Sétsuna Méioh... :p  ahahaha, gapenting yah....
pria Jepang yang menikahi karakter
Nintendo DS bernama Nene Anegasaki
Selain menikahi karakter video game, ada juga beberapa pria di Jepang yang memilih menikah dengan guling, atau bahkan dengan boneka. Btw, 'boneka' di Jepang tersebut memiliki penampilan yang super realistik loh....  Harganya?? Mulai dari JP¥ 500,000 (Rp 58.5 juta). Harganya akan tergantung dari kualitasnya, dan bisa lebih mahal jika merupakan 'replika' dari artis atau orang terkenal. 'Boneka' yang diberi nama 'dacchi waifu' (ダッチワイフ) ini biasanya banyak dicari oleh pria Jepang yang secara pekerjaan dan penghasilan cukup / sangat baik, tetapi kuper alias gabisa gaul alias golongan otaku, karena 'istri boneka' seperti ini tidak pernah selingkuh, tidak pernah pernah marah, tidak pernah protes kalau pulang telat, tidak pernah menuntut dibelikan peralatan make-up apalagi perhiasan, tidak kepengen baju baru ketika Lebaran walaupun bajunya cuma ada 3 helai, tidak pernah minta diajak makan di restoran mahal, selalu mau menemani ke mana saja, dan yang penting.... tidak akan bertambah tua.... hmmm.......  menarik juga.....

salah satu boneka super realistic idaman pria otaku

Ada lagi kelebihan lainnya, yaitu tidak membutuhkan helm jika dibonceng naik motor. Atau bisa juga.....   ♪ ♫ .tak gendong... ♩  ke mana-mana...  ♬ ♭ ♮
Jadi mbah Surip, dong.....
Link foto bisa dilihat di sini. (perhatian: hanya untuk 15 tahun ke atas)

17. Teman Sewaan
Jangan berpikiran negatif dulu, 'teman sewaan' ini tidak ada hubungannya dengan kegiatan mesum. Oleh karena di Jepang, tekanan hidup sangat besar terutama di dunia kerja, maka banyak orang menjadi tidak bisa, tidak tahu, atau bahkan lupa bagaimana caranya bersosialisasi dan berkomunikasi. Sehingga, sebagai salah satu solusi, 'teman sewaan' ini bisa membantu mereka yang mengalami masalah dalam berkomunikasi / bersosialisasi, misalnya karena malu atau terlalu sibuk. 'Teman sewaan' ini sebenarnya sangat praktis dan multifungsi, 'loh. Mereka bisa dijadikan tempat curhat, bisa diajak makan atau nonton bioskop, bisa diajak pergi kondangan dan berpura-pura menjadi pacar, atau bisa diajak ke rumah dan diminta melakukan pekerjaan ringan seperti membersihkan lantai ('kan gampang.... pake vacuum cleaner soalnya....), bisa juga diajak menemani berbelanja dan membantu membawakan belanjaan (yang ringan-ringan saja tapinya), atau diajak minum kopi sambil dipandangi wajahnya, atau bisa dijadikan 'sarana latihan' untuk merayu orang yang kita suka (dan 'teman sewaan' kita akan merespon atau memberi saran tentang kekurangan kita sehingga ada kesempatan untuk 'memperbaiki diri') supaya kita enggag deg-degan, atau mungkin bisa diminta mengajari bahasa Jepang seperti yang pernah saya lakukan, dan banyak lagi 'kegunaan' lainnya. Aturan umum dalam menggunakan 'layanan' ini biasanya hanya dua: tidak boleh melakukan kontak fisik (mencium, memeluk, bahkan berpegangan tangan pun dilarang) dan segala pengeluaran tambahan (ongkos, makan, minum, dll.) menjadi beban bagi si 'penyewa'. Jadi, layanan 'teman sewaan' yang saya tulis ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan bisnis esek-esek seperti di Kalijodo. Omong-omong, yang menjadi penyewa tidak harus laki-laki, loh.... Perempuan juga bisa. Begitu pula sebaliknya, orang yang 'disewakan' bisa laki-laki bisa juga perempuan. Kalau penyewanya perempuan dan yang disewanya laki-laki, biasanya paling hanya diminta mendengarkan curhat, mengganti bola lampu, memayungi pada saat hujan, atau foto bareng di purikura (pasfoto instant). Tarifnya? Mulai dari JP¥ 1,500 (sekitar Rp 175 ribu) per jam.
 


hanya duduk diam sambil menemani belajar,
lalu dibayar.... ada yang mau...??  Xp
18. Festival Menuju Kedewasaan
Jika di Indonesia ada perayaan yang namanya sweet seventeen-an yang biasanya dirayakan ketika seseorang (biasanya cewek) berulang tahun ke-17, di Jepang ada suatu hari khusus yang dirayakan oleh semua orang yang berusia 20 tahun pada saat itu, yang disebut dengan séijin shiki (成人式). Séijin shiki merupakan perayaan tahunan yang dilaksanakan pada bulan Januari, pada hari Senin kedua, dan perayaan ini dilaksanakan serentak di seluruh penjuru Jepang. Karena para perempuannya akan memakai kimono pada saat séijin shiki, maka ini adalah momen yang sangat bagus untuk berfoto dengan para perempuan muda belia yang cantik jelita lengkap dengan kimononya. Apalagi jika daerahnya bersalju, misalnya di Nagano, pasti fotonya akan menjadi bagus sekali. Biasanya, acara
séijin shiki [akan] dilangsungkan di tempat-tempat umum, seperti Universitas, kuil, kastil, stadium, atau balai kota. Btw, séijin shiki  diikuti baik oleh laki-laki maupun perempuan yang pada saat tersebut genap berusia 20 tahun, tetapi kaum perempuan di Jepang biasanya akan memakai kimono yang elegan dengan warna yang mencolok, sehingga sangat bagus untuk difoto.
séijin shiki di Hokkaido

Festival ini dimulai sejak tahun 1946, setahun setelah Jepang hancur setelah terkena bom atom dan pada waktu itu bernama séinénsai (青年祭). Festival ini pertama kali digagas oleh seorang pemimpin di kota Warabi, distrik Kita Adachi, Perfektur Saitama. Upacara séinénsai yang pertama dilangsungkan pada bulan November 1946 di sebuah SD di kota Warabi ini bertujuan untuk membangkitkan kembali harapan dan semangat generasi muda saat itu yang kehilangan semangat dan cita-cita setelah Jepang menyerah kepada Sekutu Pasca PD II. Beberapa tahun kemudian, upacara ini 'menyebar' ke kota lainnya sampai akhirnya dilaksanakan di seluruh Jepang, lalu akhirnya berganti 'format' dari upacara menjadi perayaan / festival. Saat ini, makna dari séijin shiki telah berubah dibandingkan 60an tahun yang lalu. Setelah merayakan séijin shiki, seseorang dianggap sudah dapat bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan dapat menentukan jalan hidupnya sendiri, dan biasanya orang tuanya sudah tidak akan ikut campur lagi. Ini artinya, setelah séijin shiki, seseorang dapat memutuskan untuk 'keluar' dari orang tuanya dan mengontrak rumah sendiri atau tinggal bersama orang lain, memutuskan untuk menikah, berganti agama, berganti kelamin (??), dan lain-lain.

19. Pemandian Umum
Di Jepang, pemandian umum merupakan warisan budaya yang telah ada sejak jaman dahulu, karena pada saat itu air bersih masih sangat sulit didapat. Ada 2 jenis pemandian umum di Jepang, yaitu onsén (温泉) dan séntō (銭湯). Bagi orang non-Jepang, onsén biasanya lebih dikenal daripada séntō. Onsén merupakan pemandian air panas yang biasanya terletak di luar ruangan (outdoor), dan lazim dikunjungi pada saat musim dingin. Sedangkan séntō biasanya merupakan pemandian umum indoor yang dibuka sepanjang tahun. Baik onsén maupun séntō lazimnya mengharuskan setiap pengunjungnya untuk masuk ke pemandian dalam keadaan telanjang, tetapi antara pemandian perempuan dan laki-laki biasanya berada pada lokasi terpisah. Namun, kadangkala ada juga pemandian yang menyatukan antara pemandian laki-laki dan perempuan, dengan tarif masuk yang lebih mahal. 

kiri: onsén (Love Hina) ; kanan: séntō (Nubé)
Tidak ada batasan usia untuk memasuki pemandian umum ini. Sehingga, mulai anak kecil sampai kakek-nenek dapat masuk ke pemandian umum selama membayar tiket masuk. Hanya saja, mereka yang bertato tidak diizinkan untuk masuk ke dalam pemandian umum. Untuk séntō, harga tiket masuk biasanya mulai dari JP¥ 500 (Rp 60rb.), sedangkan untuk onsén harga tiket masuknya lebih mahal.
rambut yang membeku di tengah onsén

20. Cewek Kebal Dingin
Ada cerita bahwa, penjualan jamu TOL★K  ★NGIN di Jepang tidak terlalu menggembirakan, karena selain orang Indonesia sendiri, warga lokal (orang Jepangnya) tidak terlalu tertarik untuk mengkonsumsinya, karena mereka sudah kebal terhadap udara dingin. Tentu saja statement ini hanya setengah bercanda, tetapi kalo dipikir mungkin ada benarnya juga. Para perempuan Jepang -- terutama yang tinggal di kota besar -- sangat memperhatikan kecantikan mereka, dan selalu ingin terlihat cantik dan sexy. Kadang keinginan ini terlalu berlebihan dan dapat berkembang menjadi sebuah obsesi. Akibatnya, mereka lebih mementingkan supaya terlihat cantik daripada supaya merasa nyaman. Hal ini juga berlaku bahkan pada musim dingin. Jadi jangan heran, jika pada saat musim dingin, cewek-cewek alias ABG Jepang tetap saja keluar rumah dengan memakai rok mini.


kebal dingin walau sampe di rumah nanti bakal dikerokin...

21. Sekolah di Jepang
Sebenarnya, topik mengenai sekolah di Jepang ini bisa dikembangkan menjadi satu topik baru lagi. Tapi biar aja deh. Berikut ini adalah beberapa fakta unik mengenai sekolah, yang hanya ada di Jepang.
(1) Pembentukkan Karakter Sejak SD
Lebih dari 90% SD di Jepang merupakan milik Pemerintah. Orang tua tidak dapat memilih sekolah untuk jenjang SD, karena akan ditentukan oleh Pemkot ke SD Negeri terdekat, kecuali untuk anak berkebutuhan khusus atau SD swasta. Di Jepang, murid-murid SD harus berjalan kaki dalam kelompok menuju sekolahnya. Tentu saja akan ada ketua regunya. Ilmuwan Amerika pernah berkata, "tidak sulit bagi 1 profesor Amerika untuk mengalahkan 1 profesor Jepang, tetapi sangat sulit bagi 10 profesor Amerika untuk mengalahkan 10 profesor Jepang". Juga, kerjasama antar perusahaan Jepang sungguh luar biasa (kapan-kapan akan saya ulas). Semua hal ini bermula dari pendidikan pada usia dini. Mereka selalu berada dalam kelompok dan saling membantu. Anak-anak SD di Jepang akan berbaris bersama kelompoknya menuju sekolah, dan akan pulang bersama pula. Tidak peduli hujan atau salju, mereka tidak diantar oleh orang tuanya. Inilah yang membuat mereka tahan banting. Namun begitu, hampir di setiap perempatan, ada petugas -- yang terdiri dari polisi, staf pemerintah, sukarelawan, terkadang juga pemadam kebakaran maupun tentara -- yang ditempatkan untuk membantu anak-anak ini menyeberang, atau mengingatkan jika lampu pejalan kaki menyala merah. Memang, kondisi lalu-lintas di Indonesia tidak memungkinkan bagi anak kecil untuk berjalan sembarangan, apalagi kasus penculikan anak dan pedophilia semakin bertambah akhir-akhir ini, tetapi saya rasa inilah yang membuat orang Jepang menjadi solid dan tahan banting. Ohya, btw anak-anak SD di Jepang diwajibkan untuk memakai topi berwarna kuning. Lucu ya..... 
 
sekelompok anak SD Jepang berjalan menuju sekolahnya

(2) Masuk SMP Boleh Naik Sepeda
Di banyak tempat di Jepang, anak sekolah baru diperbolehkan untuk naik sepeda ke sekolah ketika mereka masuk bangku SMP. Ketika SD, mereka harus berjalan kaki menuju sekolah dalam kelompoknya. Anak SMP di Jepang HARUS memakai helm ketika naik sepeda. Pada helm tersebut biasanya ada logo sekolah, nama murid, dan golongan darahnya. Biasanya helm murid SMP ini berwarna putih. Jika ada murid SMP yang tidak memakai helm, maka namanya akan dicatat oleh guru sekolahnya (yang berjaga di depan pintu masuk). Tergantung frekwensi dan kebijakan sekolah, mereka yang lupa memakai helm dapat disuruh membersihkan sekolah, biasanya mengepel lorong. Mereka baru boleh mengendarai sepeda tanpa harus memakai helm ketika masuk SMA. Ribet banget ya?


para siswi SMP bersepeda menuju sekolah

(3) Membersihkan Sekolah
Di Jepang, UMR tenaga kerja sangat mahal. Sebagai contoh, di Nagoya UMR per jamnya adalah JP¥ 900 (Rp 105 ribu) per jam. Sehingga, urusan kebersihan biasanya menjadi tanggung jawab siswa-siswi di sekolah tersebut, mulai dari membersihkan lorong, ruang kelas, taman, tempat makan, mengelap loker dan jendela, tangga, rak sepatu, hall olah raga, bagian luar sekolah, bahkan sampai WC dan kolam renang. Mungkin hanya di beberapa sekolah super elit seperti Horikoshi Gakuén (堀越学園), Kawasaki Ikadaigaku Fuzoku Kōkō (川崎医科大学附属高校) atau ASIJ saja yang tidak perlu membersihkan sekolah, yaa..... Rutinitas ini selalu dikerjakan semenjak kelas 4 SD hingga SMA, bahkan terkadang sampai kuliah ataupun kerja. Dan mereka selalu melakukannya bersama-sama. Jadi, untuk mendidik seorang anak agar dapat bekerjasama secara kompak saja ternyata dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun bahkan lebih...!!
 
murid SD bersama-sama membersihkan sekolah

(4) Pelit AC
Entah mengapa, sekolah-sekolah negeri di Jepun itu pelit sekali dalam menggunakan AC. AC lebih mirip barang pajangan dan jarang sekali difungsikan. Hal serupa juga saya temui di sekolah di Korea. Mereka lebih senang membuka jendela. Alasannya, supaya ada sirkulasi udara. AC (pemanas) baru dinyalakan kalau suhu udara sudah mencapai 10℃, atau kalau gurunya sudah gag kuat lagi. Mungkin inilah rahasianya mengapa siswi-siswi Jepun bisa tetap santai dengan rok mininya di tengah salju.


suasana sebuah ruang kelas SD di Jepang pada musim
panas, terlihat bahwa jendelanya terbuka (gurunya tetap
memakai jas di tengah hari yang panas, luar biasa)

(5) Olah Raga
Tidak peduli apakah panas terik ataupun bersalju, kalau sudah waktunya olahraga ya mereka akan berolahraga. Biasanya, ketika berolahraga mereka akan berteriak memberi semangat satu sama lain. Tetapi, pada saat puncak musim panas, ada beberapa kasus di mana murid sekolah meninggal akibat 'heat stroke', karena pada saat puncak musim panas, suhu udara di beberapa wilayah di Jepang bisa mencapai 46℃ selama 5 ~ 15 hari. 


walau salju turun, para murid tetap berolahraga seperti biasa

22. Sepeda di Jepang
Di Jepang, sepeda seringkali menjadi alat transportasi jarak dekat yang disukai. Parkiran sepeda dapat dijumpai dengan mudah di stasiun, sekolah, dan kampus. Sepeda banyak digunakan terutama oleh pelajar SMA dan mahasiswa untuk pergi ke sekolah / kampusnya. Walaupun jarak rumah dengan sekolahnya bisa mencapai 5km (terkadang bisa lebih), tetapi bepergian dengan sepeda tetap menjadi andalan, karena lebih praktis dan murah. Selain pelajar dan mahasiswa, para ibu rumah tangga juga sering menggunakan sepeda untuk berbelanja atau mengantarkan anaknya ke TK. Para salaryman juga biasanya memiliki sepeda yang sengaja ditinggal di stasiun, sehingga ketika mereka sampai di stasiun tujuan, mereka akan menggunakan sepeda menuju kantornya. Hal ini menjadi suatu hal yang menarik, mengingat Jepang adalah negara pemroduksi mobil, dan Toyota adalah perusahaan Jepang penjual mobil terbanyak di dunia sejak 2013 mengalahkan General Motors, walau sempat disalip VW pada semester pertama tahun 2015 pada pasar global. Hanya saja, sepeda di Jepang ini model dan warnanya hampir semuanya sama, yaitu seperti sepeda
jengki / sepeda kumbang / sepeda onthél milik Oemar Bakri (ehh.... tau gag sih, Oemar Bakri itu siapa?? klo gag juga gapapa, sih...), hanya saja warnanya silver. Di sekolah, terutama di kampus, patroli kampus juga bertugas merapikan sepeda-sepeda yang diparkir, agar sepeda yang lain bisa masuk. Hal ini sangat membingungkan ketika akan mengambil sepeda, karena posisi sepeda bisa berubah / berpindah, dan karena sepedanya semuanya mirip, butuh waktu beberapa menit untuk menemukan sepeda yang diparkir tadi. Untuk mengatasinya, biasanya pemilik akan menambahkan aksesoris yang hanya bisa cepat dikenali, seperti lampu, kaca spion, sticker, payung berwarna, dan lain-lain.

suasana di jalan masuk menuju sebuah universitas, tampak
satu buah scooter terparkir bersama sejumlah sepeda
ada yang bisa 'ngitung jumlah sepedanya??
(lokasi: Aichi University)

Setiap tahunnya, banyak sepeda yang 'dibuang' oleh para pemiliknya begitu saja, terutama di kampus-kampus, setelah mereka wisuda. Hal ini membuat pihak universitas menjadi sangat kewalahan, karena banyak sepeda tertumpuk dan menjadi 'sampah'. Di universitas-universitas di Jepang, biasanya patroli kampus akan 'ngeciriin (mengidentifikasi) sepeda yang ditinggal oleh pemiliknya, yang ditandai dengan debu yang menempel pada sadel atau daun yang menumpuk di rak sepeda, lalu menempel sticker peringatan. Jika sepeda yang ditandai ini tidak diambil oleh pemiliknya sampai dengan waktu yang ditentukan, maka sepeda ini akan 'diangkut' untuk dibuang atau dibawa ke pabrik peleburan. 

sepeda yang sudah ditandai untuk dibuang
jadi, membuang sepeda pun ada prosedurnya

Sebenarnya, jika kita menginginkan sepeda gratisan di Jepang, kita tinggal menunggu jadwal 'pembuangan' (pengangkutan) sepeda di kampus saja, lalu pada saat sepeda tersebut akan diangkut, kita bisa meminta sepeda yang diinginkan tersebut, lalu menghadap ke kampus untuk mendapat surat pengantar, dan surat pengantar tersebut dibawa ke kantor polisi agar diterbitkan STNK baru. STNK?? Betul...!!! Sama seperti sepeda di Indonesia pada era 1970an atau sebelumnya, sepeda di Jepang memiliki nomer seri, dan juga memiliki surat tanda kepemilikan yang tidak boleh hilang.... Menarik, yah...... 

contoh STNK sepeda untuk wilayah Tokyo

Tetapi jangankan sepeda, bahkan motor pun kadang-kadang bisa dibuang sama pemiliknya, 'loh..... Beda banget sama Indonesia, yang orang-orangnya (tidak semua, 'sih) yang hobi buang sampah sembarangan.... Kadang-kadang buang bayi malahan.... Kalau di Jepang, yang dibuang adalah barang-barang yang masih bisa dipakai.

motor yang dibuang di samping gedung tua....
jangan-jangan....... hiiiiiii..........  @_+'

23. Dengan Sekeping Koin Bisa Bawa Pulang Mobil
Baik di Indonesia maupun di Jepang, sebelum membeli mobil, seseorang harus memikirkannya 7 hari 7 malam. Hanya saja, kalau di Indonesia harus dipikirkan apakah gaji bulanan cukup untuk membayar cicilan mobil, tetapi kalau di Jepang jenis masalahnya berbeda. Betapa tidak, tarif parkir di Jepang sangat mahal, terutama di tempat yang ramai atau daerah elite. Tarif parkir di pusat perbelanjaan di distrik Shinjuku bisa mencapai JP¥ 500 (hampir Rp 60rb.) per 15 menit, sehingga jika kita berbelanja selama 4 jam saja (di Jakarta, seseorang bisa menghabiskan lebih dari 4 jam untuk berbelanja..!!), maka biaya parkirnya bisa mencapai JP¥ 8,000 atau Rp 936,000, bow...!!! Juga, jika seseorang tinggal di flat / apartemen, maka dibutuhkan pengeluaran ekstra untuk menyewa lahan parkir. Belum lagi uji KIR yang di Indonesia hanya diperuntukkan untuk kendaraan umum, di Jepang uji KIR yang dikenal dengan nama shakén (車検) ini juga memakan biaya yang tidak sedikit. Dengan sistem transportasi publik yang sangat bagus-nyaman-aman (di beberapa kota bahkan ada bus gratisan), maka memiliki mobil dinilai sebagai sebuah masalah dibanding manfaat. Mau membuang mobil?? Eitsss.... Tunggu dulu..... gabisa segampang itu.... Siapkan dulu dana sebesar JP¥ 70,000 (Rp 8.2 juta). Tidak heran, jika banyak mobil yang masih bagus dijual dengan harga yang justru lebih murah daripada semangkuk mie ramén oleh pemiliknya yang kesal... Yang bahkan bisa dibayar dengan sekeping koin 500 yen saja.... 


obral mobil.... cukup 500 yen sajah... berminat??

Omong2, harga SIM mobil di Jepang mulai dari biaya sekolahnya (driving school), biaya tes, sampai ongkos mencetak SIM dapat mencapai JP¥ 400,000 (Rp 46.8 juta) atau lebih. Serem, yah...?
contoh SIM mobil di Jepang

24. Harga Anjing yang Mengagumkan
Karena di Jepang banyak orang memutuskan untuk tidak menikah, dan banyak anak muda yang memutuskan untuk bekerja di kota lain (entah karena terpaksa atau memang sengaja), maka banyak orang-orang tua maupun pekerja usia produktif di Jepang yang tinggal sendirian. Karena itu, anjing seringkali dipilih menjadi binatang peliharaan, disusul dengan kucing. Anjing di Jepang biasanya memiliki ukuran yang kecil, dan unyu-unyu. Tapi, begitu melihat harganya, kesan unyu-unyu ini bisa hilang seketika.... Ya jelas aja, karena untuk anak anjing bersertifikat saja harganya bisa mencapai JP¥ 1,000,000 (Rp 117 juta)... Padahal harga mobil yang tadi cuman JP¥ 500..... Berapa kali lipatnya, coba..... @_+' Cuman di Jepun harga anak anjing bisa sampai 2000x lipat harga mobil [bekas].... Ampun, deh......


kalo ngeliyat harganya, anjing ini jadi gag unyu-unyu lagi...

25. Acara Cosplay Besar-Besaran
Jepang sebagai pusat dari manga dan animé, sudah pasti mencetak ribuan chara yang memiliki fans-nya masing-masing dari berbagai usia bahkan generasi. Bahkan, animé Mighty Atom (Astro Boy) tahun 1950an pun masih ada penggemarnya hingga kini. Oleh karena begitu banyaknya fans animé / manga ini, maka banyak sekali acara cosplay event yang diselenggarakan di seluruh penjuru Jepang. Acara cosplay terbesar di Jepang bernama 'Nagoya World Cosplay Summit' yang diselenggarakan di kota Nagoya pada setiap musim panas. Acara ini diikuti ribuan peserta dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.


Nagoya World Cosplay Summit
Begitu senangnya orang Jepang terhadap cosplay (sebenernya, gag semua orang Jepang suka cosplay sih...), ada beberapa gelintir mahasiswa Jepang yang nekat ber-cosplay-ria bahkan sampai ke acara wisuda yang seharusnya dilaksanakan dengan hikmad. Alih-alih mengenakan kimono atau jas, ada saja wisudawan yang bandel yang datang dengan kostum 4L4Ynya. Karena di Jepang tidak ada aturan tertulis yang melarang para wisudawan/wati untuk berpakaian 'sembarangan', maka kehadiran mereka ini tidak dapat ditolak. Tetapi, karena semakin banyak para wisudawan yang datang dengan kostum yang aneh dan meresahkan serta tidak pada tempatnya, beberapa universitas mulai mengeluarkan peraturan internal mengenai tatacara berpakaian pada saat wisuda. Sehingga, pihak universitas menjadi memiliki suatu dasar hukum untuk menolak / melarang mereka yang datang dengan pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan untuk mengikuti prosesi wisuda di beberapa universitas tersebut.
 
kalau yang diwisuda kayak gini, rektornya bakalan ketawa gag ya..??


26. Kigurumi (着ぐるみ)
Sebenarnya, kigurumi sendiri awalnya berasal dari kostum yang menyerupai binatang atau monster (seperti musuhnya Ultraman), tetapi seiring berjalannya waktu sebagian penggemar kigurumi ini mulai terpecah dan membentuk 'aliran' baru. Bagian kepalanya yang dahulu biasanya merupakan kepala binatang, seperti beruang, panda, dll. mulai berevolusi menjadi tokoh berkepala besar seperti Anpanman (bisa dimirip2in dengan karakter Upin-Ipin), lalu akhir-akhir ini kepalanya mulai diganti menjadi kepala dari karakter manga / animé. 
kigurumi pada acara Nagoya cosplay event
Sebagian tetap menyebut karakter tersebut dengan nama kigurumi, tetapi ada juga yang menyebut 'aliran baru' ini dengan nama animégao (anime + kao / gao : wajah) yang berarti 'wajah animé'. Salah satu karakter kigurumi / animégao yang terkenal adalah Anna Amémiya, yang sejak kemunculannya di tahun 2010 hingga saat ini jati dirinya masih misterius.

evolusi kigurumi sebelum (kiri) dan sejak tahun 2010 (kanan)

Animégao ini sebenarnya menarik (bahkan lebih menarik dari cosplay) dan bagi beberapa orang, terlihat seperti karakter animé yang hidup di dunia nyata. Juga, akan lebih mungkin bagi kaum pria untuk memerankan karakter wanita jika mereka berdandan ala animégao ini. Hanya saja, dalam perkembangan selanjutnya, animégao ini menjadi terkenal di kalangan pria Jepang yang memiliki perilaku dan / atau fantasi seksual menyimpang, yang tidak perlu dibahas di sini.  

27. Toilet Super Canggih
Jika kamu suatu saat punya kesempatan untuk pergi ke Jepang atau justru sudah pernah pergi ke Jepang, kecanggihan toilet di Jepang pasti akan membuatmu terkesima. Mulai dari keran air dan urinoir dengan sensor ultrasonik, sampai kloset dengan lebih dari 12 tombol, dari tombol suhu 'tempat duduk', tombol suhu air, tombol pengatur tekanan air penyemprot, tombol tipe penyemprotan (menyebar atau terfokus), tombol pengering, tombol suara untuk memberitahu orang yang berada di luar jika ada orang yang sedang berada di dalam WC, dan lain sebagainya. Hal ini cukup bahkan sangat membingungkan penggunanya, terutama bagi orang yang bukan berasal dari Jepang apalagi jika tidak bisa membaca tulisan Jepang. Padahal, yang terpenting dari sebuah kloset sebenarnya adalah tombol flush, dan di Jepang hal ini pun masih dibikin pusing lagi. Saya ingat bahwa teman saya waktu pertama kali menjejakkan kaki di Jepang, sesampainya di bandara Jepang, teman saya ini mencari WC untuk mempraktekkan 'jurus meringankan badan' sekaligus menjawab 'panggilan alam' yang tertunda. Karena ada begitu banyak tombol dan bingung harus menekan tombol yang mana, akhirnya dia memencet tombolnya asal-asalan. Dan ternyata secara tidak sengaja dia malah menekan tombol emergency. Alhasil, dalam hitungan tidak sampai 1 menit, segerombolan petugas berdatangan menyerbu dan mendobrak pintu WC tersebut, sementara teman saya hanya bisa melongo. Sedangkan saya langsung kabur keluar dan pura-pura belagak tidak kenal. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai kloset di Jepang, silahkan 'memutar' video di bawah ini (bahasa Inggris dengan teks berbahasa Inggris).
Jika video di bawah tidak bisa dimainkan, silahkan klik di sini.



28. Mainannya Orang Jepang
Di Indonesia, saya hanya bisa melongo melihat anak-anak kecil dikasih mainan berupa iPad, padahal anak tersebut kelihatannya masih berusia di bawah 5 tahun. Di kota-kota besar di Jepang, seperti Tokyo, Yokohama, Osaka, dan Nagoya, memang ada orang tua yang memanjakan anaknya dengan memberikan mainan seperti itu. Tetapi, kebanyakan dari para orang tua di Jepang biasanya tidak memberikan mainan elektronik. Paling-paling hanya Nintendo DS, dan itupun diawasi / dibatasi oleh orang tua mereka.


di tengah cuaca yang dingin, anak kecil ini malah bermain
di luar dengan mengumpulkan biji-bijian untuk dibuat
model muka... hal yang membuat saya kagum dan salut...
Anak-anak di Jepang masih lebih suka melakukan permainan yang menggunakan aktivitas fisik, dan.... biasanya dalam kelompok. Mungkin itu [salah satu] sebabnya mengapa badan mereka ramping.
 
seseorang -- yang saya yakini sebagai mahasiswi --
sedang asyik bermain layangan di areal kampus
(lokasi: Nagoya University)

Bahkan, pada musim panas, orang Jepang di banyak tempat (mungkin termasuk Tokyo) mendinginkan tubuhnya dengan cara..... berendam / berenang di sungai....!!! Dan air sungai di Jepang memang sangat jernih, sehingga kita bisa melihat ikan-ikan yang berada di sungai tersebut. Di beberapa tempat seperti Nagano, bahkan air sungai dapat langsung diminum. Memang kelihatannya kampungan sih, tetapi di satu sisi hal ini menunjukkan kemampuan, kesadaran, dan komitmen mereka untuk menjaga alamnya dengan baik. Kapan ya, orang Indonesia bisa seperti mereka?


bermain di kali juga bisa menyenangkan, loh...

29. Suami pun Menerima Uang Jajan Harian
Di Jepang, istri memiliki peran utama untuk mengatur rumah tangga dan segala sesuatunya, termasuk masalah anggaran. Tugas suami hanya bekerja, cari duit, titik...!! Tapi, perlu diketahui bahwa walaupun suami bertugas mencari uang, tidak berarti mereka akan dengan bebasnya 'memegang' uang, karena gajian akan disetor ke rekening sang istri. Tergantung karakternya, istri yang baik akan mengelola uang dengan baik pula, sementara istri yang tidak baik akan memboroskan uang sang suami. Apapun itu, untuk suami yang bekerja sebagai salaryman (pekerja dengan pendapatan bulanan relatif tetap), maka sang istri akan memberikan 'uang jajan' harian kepada sang suami, yang disebut okodzukai (お小遣い). Nilainya sangat bergantung pada banyak faktor, seperti gaji sang suami itu sendiri, biaya transport yang dibutuhkan, apakah sang suami disiapkan makanan (bénto) atau tidak, pengeluaran rumah tangga, karakter sang istri, apakah sang istri memiliki pendapatan sendiri atau tidak, dan sebagainya. Nilai 'uang jajan' sang suami ini bervariasi, mulai dari JP¥ 500 (sekitar Rp 60,000), yang nilainya hanya sedikit lebih besar dari rata-rata uang jajan anak SMP di Jepang yang hanya JP¥ 350 (sekitar Rp 41,000) per hari. Sebagai ilustrasi, direktur di perusahaan tempat saya bekerja hanya mendapatkan 'uang jajan' sebesar JP¥ 2,200 (sekitar Rp 257 ribu) per hari dari istrinya. Jumlah yang relatif sedikit jika dibandingkan dengan gajinya sebagai direktur pada sebuah perusahaan multinasional. Oleh karena orang Jepang memiliki kebiasaan minum-minum, jika sang istri tidak bersedia memberikan uang lebih untuk minum-minum tadi, maka sang suami (terutama yang tidak disiapkan / dibawakan bénto) akan berhemat untuk makan siangnya agar dapat pergi minum pada waktu weekend, dengan cara membeli instant ramén untuk makan siangnya. Kebiasaan buruk ini dituding sebagai biang keladi naiknya kasus kanker kolon di Jepang.



setelah menikah, maka sang suami biasanya mendapatkan uang
jajan dari sang istri, yang nilai rata-ratanya JP¥27,000 / bulan
jadi seperti anak SMA yah... (sumber gambar: klik di sini)

30. MIYABI yang Sangat Terkenal di Mana-Mana
Saya sengaja menempatkan bagian yang paling seru ini di bagian belakang, supaya rasa penasarannya semakin besar, hehehe..... Seperti apa 'sih, penampakkan Miyabi di Jepang? Sayang sekali, bagi penggemar Miyabi di Indonesia, harus bersiap untuk kecewa dengar artikel ini. Karena, Miyabi di Jepang lebih dikenal sebagai [nama] tempat (terutama tempat makan) ketimbang nama AV idol
Miyabi ramén
Jadi, Miyabi di Jepang tidak ada unsur pornonya sama sekali, dan kadangkala juga dipakai sebagai nama perempuan. Popularitas Miyabi sebagai artis film khusus dewasa (AV idol) di Jepang justru tidak setenar popularitasnya di Indonesia dan Filipina. Itulah sebabnya si Miyabi ini sangat suka dengan Indonesia, karena baik disukai atau tidak, percaya atau tidak, di Indonesia banyak sekali 'penggemarnya'. Begitu terkenalnya, bahkan sampai masuk ke dalam materi ajar murid SD dan SMP, entah sengaja atau tidak. Hal ini jelas langsung menuai kontroversi, dan buku tersebut langsung ditarik peredarannya. Ingin tahu lebih lanjut mengenai beritanya? Silahkan lihat di sini. Jadi, intinya, di Jepang Miyabi itu merupakan nama tempat dan kadang-kadang juga dipakai sebagai nama perempuan. Itu saja.
 
Miyabi dental clinic
Yahhhh, ternyata di Jepang Miyabi cuman jualan ramén doang, 'toh.... Yahh, penonton kecewa deh..... 

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan sekaligus menghibur, terutama bagi pecinta Jepang... へへ  Kira-kira topik apa ya yang paling menarik dari artikel ini? Silahkan tuliskan komentar anda di kolom comment. Jangan lupa di-share, yah.... Doumo arigatou~!!

P.S.:
Jika anda ingin berkomentar, anda dipersilahkan untuk mengomentari artikel ini, dengan berpedoman pada etika dan kesopanan. Ingat, komentar anda menunjukkan karakter dan IQ anda. Jika ingin men-share artikel ini, silahkan melakukannya (saya akan senang sekali). Jika ingin mengutip sebagian dari artikel ini, anda juga dipersilahkan melakukannya. Tetapi, harap dituliskan sumbernya. Dibutuhkan waktu cukup lama untuk menulis artikel ini, jadi hargailah hasil dan hak intelektual milik orang lain. Terima kasih telah mengunjungi blog ini.